Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE di Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah bertujuan untuk mewujudkan proses kerja yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Agar SPBE mencapai dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya, maka perlu dilakukan evaluasi secara berkala. Evaluasi secara berkala ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dari pelaksanaan SPBE di setiap instansi.
Baca juga:
- 5 Negara dengan Teknologi Paling Canggih di Dunia
- Memahami Aspek Kunci Transformasi Digital di Pemerintahan
- Apa Itu Audit Aplikasi SPBE?
Evaluasi SPBE adalah proses penilaian terhadap pelaksanaan SPBE di Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menghasilkan suatu nilai Indeks SPBE. Indeks SPBE inilah yang menggambarkan tingkat kematangan atau maturity level dari pelaksanaan SPBE di Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.
Dalam proses penilaian SPBE, disusun pedoman evaluasi yang dapat dipahami oleh pemangku kepentingan, agar evaluasi berjalan dengan baik.
Tingkat Kematangan SPBE
Tingkat kematangan SPBE adalah kerangka kerja yang mengukur pegembangan SPBE, yang ditinjau dari tahapan kapabilitas proses dan kapabilitas fungsi teknis SPBE.
Tingkatan kematangan mengarahkan pengembangan SPBE pada keluaran dan dampak yang lebih baik. Tingkat kematangan yang cenderung rendah menunjukkan kapabilitas dan keberhasilan yang rendah, sedangkan tingkat kematangan yang tinggi menunjukkan kapabilitas dan keberhasilan yang tinggi.
Lalu, metode apa yang digunakan untuk mengukur tingkat kematangan SPBE?
Metode tingkat kematangan SPBE
Dalam evaluasi SPBE, metode tingkat kematangan dikembangkan berdasarkan model-model tingkat kematangan yang telah dipraktikkan secara luas, yakni:
1. Capability Maturity Mode Integration (CMM/CMMI).
Capability Maturity Mode Integration atau CMMI dibangun oleh Software Engineering Institute, merupakan model yang mengukur tingkat kematangan proses pengembangan perangkat lunak.
Model ini menjadi dasar pengembangan berbagai model kematangan lain seperti COBIT, arsitektur IT (Enterprise Architecture Maturity Model), manajemen risiko (Risk Maturity Model), dan manajemen pengetahuan (Maturity Model for Knowledge Management).
2. E-Government Maturity Model
E-Government Maturity Model adalah model tingkat kematangan yang mengukur evolusi SPBE dari aspek fungsionalitas dan kapabilitas teknis yang dikembangkan oleh banyak pihak, diantaranya Layne dan Lee (2001), Andersen dan Henriksen (2006), Kim dan Grant (2010), dan Perserikatan Bangsa-bangsa pada UN e-Government Survey (2012).
Tingkatan Kematangan SPBE
Tingkat kematangan pada kapabilitas proses terdiri dari lima tingkat yaitu:
- Rintisan
- Terkelola
- Terstandarisasi
- Terintegrasi dan terukur
- Optimum
Tingkat kematangan pada kapabilitas fungsi teknis terdiri dari lima tingkat yaitu:
- Informasi
- Interaksi
- Transaksi
- Kolaborasi
- Optimalisasi
Setiap tingkat memiliki karakteristik masing-masing yang dapat secara jelas membedakan antara tingkat satu dengan lainnya. Karakteristik pada tingkat yang lebih tinggi mencakup karakteristik pada tingkat yang lebih rendah.
Baca juga: